Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Internasional

Pakar AS: Jepang harus beri kompensasi ke korban wanita penghibur

Write: 2015-05-19 09:49:12Update: 2015-05-19 11:17:44

Pakar AS: Jepang harus beri kompensasi ke korban wanita penghibur

Sejumlah pakar Amerika Serikat menegaskan Korea Selatan dan Jepang semestinya berupaya saling mencari konsesi dan kompromi dalam kerangka besar, untuk memulihkan hubungan diplomatik bilateral yang sedang terjerembab.

Seorang pakar Amerika soal Semenanjung Korea di Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) Amerika Serikat, Scott Snyder, dan Direktur Forum Pasifik di Pusat Studi Strategi dan Internasional (CSIS), Brad Glosserman, mengeluarkan buku bersama yang berjudul 'Konflik identitas Korea Selatan-Jepang' di Washington pada tanggal 18 Mei waktu setempat.

Kedua ahli itu menunjukkan hal yang merusak hubungan Korea Selatan dan Jepang adalah konflik identitas ketimbang konflik kepentingan strategis bilateral.

Mereka menyerukan agar Jepang mengakui tanggung jawab negaranya terhadap tindakan kriminal yang dilakukan pemerintah dan pasukan militernya pada masa penjajahan. Lebih lanjut disebutkan, Jepang harus membuang klaim hak teritorial Pulau Dokdo sebagai tindakan simbolis kuat pada janji tidak akan lagi menyerang Korea Selatan.

Mereka juga menyatakan, pemerintah Jepang harus memberikan kompensasi keuangan bagi individu korban perbudakan syahwat di masa perang. Kedua pakar menegaskan perdana menteri Jepang harus mengaktifkan kebijakan nol-toleransi, terkait soal revisi sejarah.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >