Ratusan lebih pakar bergabung dengan upaya mendesak Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, untuk jujur mengakui perbudakan syahwat Jepang dan kesalahan di masa kolonial lainnya.
Alexis Dudden, seorang profesor di University of Connecticut yang memimpin 187 sejarawan, mengeluarkan pernyataan bersama tentang masalah ini, dan mengatakan pada hari Selasa (19/5/2015) bahwa telah menerima curahan dukungan luar biasa dari berbagai kolega di seluruh dunia.
Dudden mengatakan jumlah pakar yang bergabung dalam pernyataan terbuka terhadap Abe sudah bertambah lebih dari dua kali dalam dua minggu terakhir menjadi 456 tokoh.
Dia mengatakan pernyataan ini menjadi lebih bermakna karena wilayah kepakaran para tokoh itu telah meluas tidak hanya dari sejarah, tapi hampir semua bidang humaniora, termasuk politik dan antropologi.
Di antara pakar yang ditambahkan kemudian dalam pernyataan itu termasuk Ian Buruma, seorang sarjana terkenal di Jepang, Franz Waldenberger dari Institut Jerman untuk Studi Jepang dan Sebastien Lechevalier dari Sekolah Studi Lanjutan dalam Ilmu Sosial di Paris.
Dudden mengatakan prihatin pada suasana terakhir dan kontraproduktif di Jepang yang bertujuan membatasi diskusi terbuka pada bagian-bagian tertentu dari suatu sejarah dan peristiwa.