Rusia dan Cina menunjukkan perbedaan pandangan atas kesepakatan wakil juru runding segi enam dari Korea Selatan, Jepang, dan AS yang ingin memperkuat tekanan dan sanksi terhadap Korea Utara.
Utusan khusus untuk urusan nuklir Korea Utara di Kementerian Luar Negeri Rusia, Grigory Logvinov, menyatakan Korea Utara adalah salah satu peserta juru runding segi enam untuk pembahasan nuklir di Semenanjung Korea, karenanya Rusia tidak setuju dengan kesepakatan terkait nuklir Korea Utara tanpa melibatkan Korea Utara. Komentar itu ditafsirkan bahwa pihaknya tidak bersedia memberi tekanan keras kepada Korea Utara secara berlebihan.
Selama ini, Rusia menyatakan tidak menerima nuklir Korea Utara, namun mendorong pemecahan masalah itu melalui dialog bukan dengan pemberian tekanan.
Sementara, Cina menyatakan agar semua negara peserta juru runding segi enam harus saling mengalah. Menurutnya, Korea Selatan, dan AS harus menahan latihan militer skala besarnya dan tidak memberikan tekanan berlebihan kepada Korea Utara.
Sikap Rusia dan Cina yang berlawanan dengan Korea Selatan, AS, dan Jepang, memunculkan kekhawatiran negosiasi nuklir Korea Utara mendatang mungkin tidak akan berjalan sesuai harapan pemerintah Korea Selatan.