Sebuah film dokumenter tentang korban perbudakan syahwat Korea Selatan di masa perang Jepang dirilis di Jepang, 20 tahun setelah film itu diproduksi.

"Hidup bersama Memori," yang diproduksi wartawan Toshikuni Doi, menyusuri jejak tujuh korban di Korea Selatan pada pertengahan 1990-an. Dokumenter menceritakan bagaimana korban bisa menjadi "wanita penghibur" dan kehidupan mereka setelah kemerdekaan Korea.

Saat pemutaran di Tokyo pada hari Minggu (7/6/2015), Doi mengatakan ia memutuskan menunjukkan film tersebut setelah kemunculan pernyataan terbaru politisi Jepang yang menyangkal bertanggung jawab atas perbudakan syahwat.

Film berdurasi 3 jam 35 menit akan resmi akan diputar resmi di Jepang dari tanggal 4 Juli.