Sekelompok 20 warga Korea Selatan di Amerika Serikat, termasuk pemimpin asosiasi HAM pelarian Korea Utara di Amerika, Choi Un-cheol, menyatakan akan membuat komite yang berupaya menominasikan penulis warga Korea Utara menerima hadiah Nobel.
Penulis itu tinggal di Korea Utara dan belum diungkap nama aslinya karena mempertimbangkan keselamatannya.
Dalam jumpa pers di New York, pada hari Rabu (17/6/2015) waktu setempat, mereka mengatakan komite itu ditujukan agar penulis Korea Utara yang mengkritisi sistem rezim Korea Utara bisa dicalonkan sebagai peraih Nobel sastra.
Naskah yang dikirim diam-diam dari Korea Utara, telah diterbitkan di Korea Selatan dengan judul 'Laporan'.
Sebelumnya, sejumlah pelarian dari Korea Utara pernah mengedarkan buku yang mengkritik rezim Korea Utara. Tapi, ini pertama kalinya buku karya penulis yang masih tinggal di Korea Utara dipublikasikan di luar negara komunis itu.
Kelompok itu berencana memublikasikan buku itu dalam edisi berbahasa Inggris. Diharapkan karya sastranya yang berbicara soal HAM akan berimbas ke seluruh dunia dan ikut andil memperbaiki kondisi HAM Korea Utara.