Badan Keamanan Nasional (NSA) AS diyakini secara diam-diam memantau email dengan melaporkan adanya kerentanan dan virus baru yang dikirim ke 23 perusahaan keamanan perangkat lunak di 16 negara, termasuk Korea Selatan pada tahun 2010.
Sebuah publikasi online AS, "The Intercept," mengatakan berdasarkan dokumen NSA yang diungkap Edward Snowden, lembaga ini bekerja merusak anti-virus dan perangkat lunak keamanan lainnya untuk melacak penggunanya dan menyusup ke dalam jaringan.
Dokumen yang disebut "More Target" berisi nama perusahaan Korea Selatan, Hauri dan Ahnlab.
The Intercept mengatakan pengawasan email NSA yang masuk ke Kaspersky Lab berbasis di Moskow ditujukan untuk secara diam-diam mencegah perangkat lunak anti-virus bekerja dan memperoleh informasi intelijen dari perusahaan-perusahaan itu tentang perangkat lunak keamanannya.
Para ahli keamanan mengatakan jika NSA mau, mereka bisa menetralkan program vaksinnya dan menyalahgunakan kerentanan tersebut.