Otoritas militer Korea Selatan dan Jepang mulai menggelar pembicaraan tingkat-kerja untuk berbagi informasi militer soal Korea Utara.
Seorang pejabat militer Korea Selatan menyatakan meskipun Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang sudah menandatangani kesepakatan berbagi informasi pada bulan Desember lalu, pertukaran signifikan belum tampak, karena kebekuan hubungan Seoul dan Tokyo.
Seorang pejabat kementerian pertahanan Amerika Serikat, yang meminta tidak disebut namanya, mengatakan pada hari Rabu (24/06/2015), Korea Selatan dan Jepang mulai melakukan pertukaran intelijen, berdasarkan kesepakatan berbagi informasi yang sudah ada antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang.
Namun, pejabat militer Korea Selatan menegaskan pembicaraan tingkat kerja itu adalah hal terpisah dengan Perjanjian Perlindungan Informasi Militer (GSOMIA).
Sebelumnya, Korea Selatan dan Jepang sempat berupaya menjalin perjanjian perlindungan informasi militer pada tahun 2012 secara tertutup, tapi gagal akibat penentangan publik.
Setelahnya, pada akhir tahun lalu, keduanya ikut menandatangani kesepakatan berbagi informasi antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang, khusus hanya informasi nuklir dan rudal Korea Utara.