Seorang sejarawan Jepang mengatakan pengadilan Jepang mengakui bahwa warga Korea dipaksa untuk bekerja selama masa kolonial.
Yasuto Takeuchi membuat pernyataan pada hari Senin (6/7/2015) setelah pemerintah Jepang tetap ambivalen soal kerja paksa rakyat Korea, menyusul keputusan UNESCO untuk mengakui sejumlah fasilitas industri era Meiji sebagai situs Warisan Dunia.
Takeuchi mengatakan meskipun pengadilan Jepang menolak klaim berdasarkan penyelesaian properti antara Korea Selatan dan Jepang pada tahun 1965, berbagai putusan mengakui kerja paksa tersebut sebagai fakta.
Dia mengatakan pemerintah Jepang menipu masyarakatnya dengan menggunakan ekspresi "dipaksa bekerja" dalam pernyataannya di UNESCO tetapi gagal menerjemahkannya dengan benar.
Takeuchi membantu membentuk kelompok sipil untuk mempelajari kerja paksa warga Korea dan menerbitkan sebuah buku di awal tahun ini berisi sekitar 10 ribu daftar nama-nama warga Korea yang dimobilisasi paksa selama masa penjajahan.