Kantor berita AP memberitakan perusahaan besar Jepang 'Mitsubishi Materials Corporation' yang hingga kini menolak kompensasi kerja paksa bagi warga Korea, meminta maaf kepada korban kerja paksa asal AS saat pecah Perang Dunia Kedua.
Badan aktivis HAM Yahudi 'Simon Wiesenthal Center' mengatakan delegasi 'Mitsubishi' akan bertemu dengan korban kerja paksa di AS pada akhir pekan ini untuk meminta maaf secara resmi.
Menurut analisis AP, permintaan maaf bersejarah kali ini dikeluarkan di tengah meningginya kritikan terhadap Jepang yang terkait masalah sejarah masa lalu menjelang 70 tahun berakhirnya Perang Dunia Kedua.
Namun demikian, permintaan maaf kali ini menimbulkan kontroversi karena perusahaan bekas Mitsubishi Mining Company tidak pernah meminta maaf atau memberikan kompensasi kepada warga Korea, walaupun mereka telah menyeret lebih banyak warga Korea untuk kerja paksa.
Sebelumnya, pemerintah Jepang pernah meminta maaf kepada tawanan AS yang direkrut kerja paksa pada tahun 2009 dan 2010. Saat pecah Perang Pasifik, 12.000 tawanan dari pasukan AS diperbudak di 50 lokasi tambang atau pabrik Jepang. Diperkirakan seribu tawanan AS diantaranya meninggal dunia.