Perdana Menteri Cina, Li Keqiang, mengatakan agar Jepang menepati janjinya soal isu sejarah saat bertemu mitranya, Penasihat Keamanan Nasional Jepang, Shotaro Yachi.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Beijing, Cina, pada hari Jumat (17/7/2015), PM Li Keqiang secara tidak langsung mendesak PM Abe untuk mencerminkan refleksi dan permintaan maaf terhadap sejarah masa lalu dalam pidato peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II mendatang, seraya mengatakan agar Jepang mengambil sikap yang bertanggung jawab dan bertindak serius terhadap kecemasan negara-negara tetangga yang menjadi korban.

PM Li Keqiang menilai hubungan antara Cina dan Jepang akhir-akhir ini mengalami berbagai konflik dan tetap rumit dan sensitif.

Selain itu, PM Cina tersebut secara tidak langsung mengkritik keinginan Jepang meloloskan undang-undang pertahanan negaranya dan bahwa Jepang harus menerapkan kebijakan pengembangan perdamaian.

Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional Jepang, Shotaro Yachi, menekankan peningkatan hubungan antara Jepang dan Cina sangat penting, dan dialog kali ini membuahkan hasil.

Lebih jauh dikatakannya, Jepang akan mengambil jalan pengembangan perdamaian dan berharap bisa menyelesaikan konflik dengan Cina melalui dialog.