Perusahaan besar Jepang, 'Mitsubishi Materials Corporation', mengeluarkan permintaan maaf resmi bagi para tawanan AS yang mengalami perbudakan kerja paksa saat Perang Dunia Kedua.
Delegasi Mitsubishi, termasuk eksekutif senior perusahaan, Hikaru Kimura, bertemu korban kerja paksa asal AS berusia 94 tahun, James Murphy, di 'Simon Wiesenthal Center' pada hari Minggu (19/7/2015) untuk meminta maaf kepadanya.
Eksekutif Senior Kimura mengatakan sebanyak 900 prajurit tahanan asal AS selama Perang Dunia Kedua dipekerjakan paksa di empat lokasi tambang Mitsubishi dan sangat menyengsarakan mereka. Dia juga menyampaikan permintaan maaf kepada para tawanan AS dan keluarganya.
James Murphy menerima permintaan maaf Mitsubishi dengan mengatakan permintaan maaf mereka berisi kesungguhan.
Ini menjadi permintaan maaf resmi pertama kali dari perusahaan besar Jepang terhadap korban kerja paksa Perang Dunia Kedua.
Mitsubishi tidak menyinggung-nyinggung kerja paksa warga Korea, namun menyatakan akan mempertimbangkan meminta maaf kepada para korban kerja paksa asal negara lain di masa depan.