Konglomerat Jepang berharap bisa meminta maaf kepada tawanan perang Perang Dunia II asal Inggris, Belanda, dan Australia, menyusul permintaan maafnya kepada tawanan perang AS pada hari Minggu (19/7/2015).
Salah seorang direktur Mitsubishi Materials, Yukio Okamoto, mengatakan pada hari Rabu (22/7/2015) bahwa perusahaannya berharap bisa membuat permintaan maaf yang sama kepada tiga kelompok itu jika ada kesempatan.
Okamoto juga mengatakan ingin menemukan solusi bagi pekerja paksa asal Cina, tapi tidak menyinggung asal Korea.
Pada hari Minggu, Mitsubishi Materials, afiliasi dari Mitsubishi Group, menjadi perusahaan besar Jepang pertama yang meminta maaf karena menggunakan tentara AS yang ditangkap sebagai buruh paksa selama Perang Dunia II.
Perwakilan perusahaan membuat permintaan maaf kepada mantan tawanan dan keluarga para tawanan perang lainnya pada upacara khusus di Los Angeles.