Mitsubishi Materials Cooperation yang telah meminta maaf kepada tawanan asal AS dan memberi kompensasi kepada buruh asal Cina mengeluarkan pembatasan isu kerja paksa bagi warga Korea Selatan.
Seorang eksekutif Mitsubishi, Yukio Okamoto, menyatakan di tulisan di surat kabar Jepang, Shankei Shimbun, bahwa soal korban kerja paksa yang diklaim Korea Selatan berbeda dengan tawanan perang. Menurutnya, para buruh asal Cina yang dibawa ke Jepang semirip dengan tawanan perang. Permasalahan buruh Cina sulit diselesaikan karena keturunan keluarga buruh Cina meminta kompensasi berupa uang meski tawanan perang AS hanya menuntut permintaan maaf.
Para korban kerja paksa warga Korea Selatan di masa penjajahan Jepang menggugat Mitsubishi Heavy Industries. Pengadilan di Korea Selatan memutuskan Mitsubishi harus membayar kompensasi kepada para korban, namun Mitsubishi menolak dan mengatakan banding.