Mantan Perdana Menteri Jepang, Tomiichi Murayama, mengkritik Perdana Menteri Shinzo Abe dengan keras atas pemaksaannya pada undang-undang yang akan merombak kebijakan keamanan nasional.
Pada sebuah forum di Tokyo di hari Senin (3/8/2015), Murayama mengatakan politik merasa benar sendiri, yang berusaha mengarahkan bangsa ini untuk berperang berdasarkan keyakinan dan prinsip-prinsip seseorang, tidak bisa dimaafkan.
Dia mendesak Abe agar menerima sentimen populer dalam protes terbaru, dan mengatakan Abe harus menghormati perasaan rakyatnya yang tulus.
Mantan perdana menteri juga meminta Abe menegakkan markah maaf Murayama atas pendudukan kolonial dan agresi Jepang saat Abe mengeluarkan pernyataan di peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II, dan menambahkan bahwa memaksa pendapat pribadi tidak dapat dibiarkan.