Seruan muncul dari Amerika Serikat untuk Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, agar menyampaikan permintaan maaf yang tulus pada hari Jumat depan (14/8/2015) saat ia diperkirakan mengeluarkan pernyataan yang menandai peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II.
Anggota Kongres Mike Honda mengatakan ia berharap perdana menteri ini tidak melewatkan kesempatan meminta maaf secara jelas dan memberikan keadilan bagi para wanita yang menderita saat di bawah militer Jepang.
Anggota Kongres Charles Rangel juga mengatakan pernyataan Abe atas kesalahan Jepang akan menegaskan janji Jepang untuk mendukung hak asasi manusia dan perdamaian.
Profesor sejarah di University of Connecticut, Alexis Dudden, mengatakan upaya Abe untuk menantang atau mengubah kebijakan Jepang akan kembali memicu konflik panjang.