KBS menemukan daftar berisi nama-nama warga Korea yang menjadi budak syahwat tentara Jepang selama Perang Dunia II.
Wartawan investigasi KBS memperoleh penemuan eksklusif itu di Arsip Nasional Thailand.
Daftar tersebut termasuk 463 tahanan perang wanita asal Korea dan 29 tawanan perang muda yang kemungkinan adalah anak-anak mereka. Mereka ditahan di sebuah kamp penjara di Ayutthaya, Thailand, dari Oktober 1945 hingga April tahun berikutnya.
Daftar, yang disusun dalam bahasa Thailand dan Inggris, merupakan bagian dari dokumen yang baru dibuka untuk umum milik komando tertinggi militer Thailand.
Ini pertama kalinya nama-nama ratusan korban perbudakan syahwat warga Korea saat perang Jepang ditemukan di dokumen resmi negara ketiga.
Lebih dari 80 persen wanita itu berusia 20-an tahun dengan 14 remaja dan 67 lainnya berusia 30 tahun atau lebih tua.
Sebanyak 29 anak berusia antara satu sampai enam tahun, sementara empat lainnya tercatat lahir di kamp penjara.
Pekerjaan mereka ditulis sebagai pembantu perawat, tapi diyakini sengaja dibuat untuk menyembunyikan keberadaan rumah bordil masa perang.
Sebelumnya, militer Jepang mengeluarkan penegasan, menyusul kekalahannya dalam Perang Dunia Kedua, telah memerintahkan pasukan angkatan laut yang ditempatkan di Asia Tenggara untuk mengubah daftar budak syahwat itu sebagai "pembantu perawat."
Temuan daftar baru ini telah dibenarkan dengan keberadaan seorang wanita yang sudah resmi terdaftar sebagai korban di pemerintah Korea Selatan.