Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Internasional

Devaluasi yuan berlanjut, turun 4,66%

Write: 2015-08-13 14:55:50Update: 2015-08-13 15:53:53

Devaluasi yuan berlanjut, turun 4,66%

Bank Sentral Cina terus menurunkan referensi perdagangan nilai tukar mata uangnya terhadap dollar untuk 3 hari berturut-turut. Cina yang mengalami perlambatan ekspor, mendevaluasi mata uangnya hingga 4,66% dalam tiga hari.

Jumlah ekspor Cina bulan Maret berada di minus 15% dan pada bulan Juli di minus 8,3%. Hal ini semakin memperbesar ketidakpastian pencapaian target pertumbuhan Cina tahun ini sebesar 7%.

Dengan lemahnya yuan, ekspor Korea Selatan tampaknya akan lebih sulit bersaing dengan produk-produk Cina di pasar global. Meski demikian, seperempat total ekspor Korea Selatan adalah ke Cina dan 70% diantaranya adalah barang setengah jadi yang diekspor ke pasar dunia melalui Cina.

Wakil Perdana Menteri Ekonomi, Choi Gyong-hwan, juga pada hari Rabu (12/8/2015) menyampaikan harapan agar peningkatan ekspor Cina dapat berimbas positif pada ekspor Korea Selatan.

Sementara itu, bursa saham Eropa tidak luput dari guncangan devaluasi mata uang Cina selama 2 hari.

Bursa saham Jerman dan Perancis anjlok tajam lebih dari 3%, dan harga saham Inggris juga jatuh 1,4%. Secara khusus, harga saham sumber daya, barang konsumsi, dan perusahaan barang mewah juga ikut jatuh lebih dari 4% akibat mengkhawatirkan kondisi Cina.

Namun, penurunan harga saham di bursa New York berhenti, setelah muncul analisis bahwa Amerika Serikat tidak akan menaikkan suku bunganya di bulan depan, akibat devaluasi yuan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >