Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Internasional

Kapal selam Korea Utara hilang dari pangkalan, Korsel dan AS perkuat pendeteksian

Write: 2015-08-24 14:21:32Update: 2015-08-25 12:20:42

Korea Selatan dan Amerika Serikat mencoba melacak kapal selam Korea Utara yang menghilang dari pangkalan mereka, dan meningkatkan kewaspadaan atas potensi Korea Utara akan menggunakannya sebagai bagian dari provokasi.

Menurut pejabat militer Seoul pada hari Senin (24/8/2015), AL Korsel telah menambah penempatan kapal perusak Aegis yang dilengkapi sonar anti kapal selam dan patroli korvet di Laut Timur dan Barat.

AL Korsel juga mengoperasikan pesawat pengintai maritim anti kapal selam P3C untuk berkeliling mencari kapal selam Korea Utara.

P-8 Poseidon milik Angkatan Laut AS, salah satu pesawat pengintai yang paling maju di militer AS, juga diketahui telah dikerahkan untuk mendeteksi kapal Korea Utara.

Seraya menjelaskan bahwa kapal selam kelas hiu dan salmon hanya dapat berada di bawah air beberapa hari saja, militer Korea Selatan memperkirakan mereka akan dapat segera mendeteksi setidaknya beberapa kapal selam yang menghilang.

Meski demikian, kapal selam kelas Romeo berbobot 1.800 ton dapat tinggal di bawah air hingga 15 hari, membuatnya lebih sulit dideteksi.

Seorang pejabat militer Seoul menambahkan operasi pencarian mungkin akan terpengaruh Topan Goni, yang diperkirakan menghantam dekat Laut Timur pada hari Selasa ini (25/8/2015).

Menurut militer Korea Selatan pada hari Minggu (23/8/2015), 50 kapal selam Korea Utara telah meninggalkan pangkalan sejak hari Jumat (21/8/2015), di hari saat Pyongyang menawarkan pembicaraan antar-Korea.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >