Media asing, pada hari Selasa pagi (25/8/2015), melaporkan dua Korea telah mencapai kesepakatan dalam pembicaraan tingkat tinggi.
Kantor berita resmi Cina, Xinhua, menjadi yang pertama melaporkan kesepakatan itu pada pukul 2.15 dini hari, melalui satu baris berita kilat sebelum kemudian mentransmisikan pesan kantor kepresidenan Korea Selatan.
Associated Press mengatakan dua Korea "membuktikan kemampuan mereka dalam menarik diri kembali dari tepi jurang."
CNN melaporkan Korea Selatan dan Korea Utara mencapai kesepakatan untuk menurunkan ketegangan di Semenanjung Korea dan Korea Utara menyatakan penyesalannya atas provokasi baru-baru ini.
Washington Post mengatakan kesepakatan itu tampaknya menjadi kemenangan bagi Korea Selatan, seraya mengutip bahwa meskipun Korea Selatan tidak menerima permintaan maaf secara tegas, Korea Utara berjanji tidak menggelar provokasi baru dan akan memulai pembicaraan untuk melanjutkan reuni keluarga terpisah akibat Perang Korea.
Kantor Berita Kyodo, Jepang, menilai kesepakatan itu membantu kedua negara mengambil langkah besar dalam mengubah hubungan antar-Korea, seraya mencatat ketegangan di Semenanjung Korea terjadi sejak awal pemerintahan Park Geun-hye dan rezim Kim Jong-un Korut.
Harian Asahi Shimbun, Jepang, menunjukkan bahwa Korea Utara hanya menyatakan penyesalan dalam komunike bersama, sementara Sankei Shimbun melaporkan kedua Korea berhasil menghindari benturan militer.