Amerika Serikat menolak mengomentari kontroversi seputar ekspresi penyesalan Korea Utara dalam perjanjian antar-Korea.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, mengatakan pada hari Selasa (25/8/2015) saat konferensi pers reguler bahwa yang terpenting adalah kedua Korea mencapai kesepakatan.
Juru bicara itu menambahkan adalah tidak pantas bagi Departemen Luar Negeri AS merincikan perbedaan antara kata "menyesal" dan "maaf."
Dia mengatakan perjanjian tersebut telah menghasilkan kesempatan bagi penurunan ketegangan, seraya menambahkan AS akan terus memantau bagaimana pelaksanaan perjanjian tersebut.
Sekretaris Pers Departemen Pertahanan AS, Peter Cook, juga mengatakan Korea Utara telah terdeteksi mengambil langkah-langkah peredaan ketegangan di darat dan di laut mengikuti perjanjian itu.