Kapal milik perusahaan maritim Korea Utara yang berada di bawah sanksi PBB diketahui sering membuat perjalanan ke Rusia.
Radio Free Asia (RFA) memberitakan pada hari Sabtu bahwa kapal tersebut telah berubah nama untuk bebas bepergian keluar masuk Rusia.
Mengutip NK News, outlet berita online untuk urusan Korea Utara, RFA mengatakan bahwa kapal "Heechon" yang dimiliki oleh perusahaan pelayaran Korea Utara Ocean Maritime Management Company (OMM) memasuki Pelabuhan Vanino Rusia beberapa kali sejak Juli.
Laporan tersebut mencatat bahwa data pelayaran masuk kawasan disimpan di database transportasi laut internasional dan perusahaan Korea Utara yang bersangkutan ditempatkan di bawah sanksi global.
Heechon, yang sebelumnya beroperasi dengan nama yang berbeda, dikabarkan masuk dua pelabuhan laut Rusia setidaknya enam kali sejak Juli.
Kapal lain di bawah perusahaan yang sama juga diketahui telah menyebabkan panggilan otoritas pelabuhan di pelabuhan Rusia Nakhodka bulan ini.
Kapal ini tampaknya telah mengubah nama mereka atau Maritime Mobile Service Identity (MMSI) sebuah nomor unik untuk mengidentifikasi setiap kapal.
Seorang ahli sanksi Amerika mengatakan pemerintah Rusia harus mematuhi sanksi PBB dan melarang masuknya kapal Korea Utara atau membekukan aset mereka.