Para pakar AS menilai Perjanjian Nuklir Korea Selatan dan AS yang ditandatangani bulan Juni lalu memberikan keuntungan bagi kedua negara.
Mantan Koordinator Gedung Putih untuk urusan Pengawasan Senjata Pemusnah Massal dan Terorisme, Gary Samore pada acara diskusi yang diselenggarakan Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), mengatakan bahwa Perjanjian Nuklir Korsel dan AS mengaplikasikan keuntungan bagi kedua pihak dengan jelas sehingga tidak menimbulkan perdebatan.
Perjanjian itu meliputi penyediaan bahan bakar nuklir yang stabil bagi Korsel, pengelolaan bahan bakar pasca pemakaian, ekspor PLTN serta memuat hal-hal terkait penelitian dan pengembangan nuklir.
Sementara itu, seorang pakar urusan anti penyebaran nuklir, Jodi Lieberman pada saat diskusi tersebut mengatakan perjanjian itu akan diterima di komite urusan luar negeri parlemen bulan depan tanpa hambatan.