Amerika Serikat dan Cina memberikan pesan yang cepat dan kuat sebagai respon terhadap kemungkinan Korea Utara meluncurkan roket jarak jauh dan uji coba nuklir tambahan.

Gedung Putih mendesak Korea Utara menahan diri dari provokasi yang tidak bertanggung jawab, serta kembali menegaskan bahwa AS tidak mengakui Korea Utara sebagai negara pemilik nuklir.

Asisten Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik, Daniel Russel  menyatakan satu-satunya hal terbaik yang harus dilakukan Korea Utara adalah denuklirisasi. Russel memperingatkan jika Korea Utara kembali melakukan provokasi, maka hal itu adalah sebuah kesalahan besar bagi Pyongyang.

Pemerintah Cina juga memberikan pesan peringatan kepada Korea Utara. Menurut tajuk rencana dari sebuah harian Cina Huanqiu Shibao, jika Korea Utara meluncurkan satelit bulan depan, maka mereka akan menerima sanksi Dewan Keamanan PBB, dan Korea Utara kembali akan melakukan uji coba nuklir ke-4 sebagai balasannya. Ditambahkan, Cina juga tidak setuju dengan tindakan Korea Utara dalam mengoperasikan kembali fasilitas nuklir Yongbyon.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hong Lei menyatakan peningkatan kerjasama untuk denuklirisasi Semenanjung Korea akan dibahas di pertemuan tingkat tinggi antara AS dan Cina minggu depan. Pesan cepat dan kuat dari AS dan Cina merupakan hal yang luar biasa.