Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Su-yong menegaskan Pyongyang tidak akan menghentikan peluncuran roket jarak jauh karena untuk tujuan damai.

Dalam pidatonya di Markas PBB di NewYork  hari Jumat (2/10/2015) Ri Su-yong mengatakan peluncuran roket untuk tujuan damai adalah hak otonom dari sebuah negara merdeka, sehingga pihaknya menentang keras larangan peluncuran roket Korea Utara yang dipandang tidak adil, dan akan tetap mempertahankan pendiriannya.

Ditambahkannya, uji coba nuklir adalah tindakan untuk menghadapi kebijakan AS yang memusuhi Korut dan ancaman nuklir AS. 

Ri Su-yong juga mengatakan ada 10 negara di dunia yang meluncurkan roket pembawa satelit dengan bebas, dan 9 negara diantaranya mengembangkan senjata nuklir, namun Dewan Keamanan PBB hanya melarang Korut saja. Oleh itu Ri menegaskan Korut tidak perduli dengan keputusan PBB.

Menlu Korut itu juga menuturkan bahwa gencatan senjata di Semenanjung Korea harus diganti dengan perjanjian perdamaian, karena hal itulah yang membawa perdamaian di Semenanjung Korea. Menurutnya jika AS setuju dengan hal itu, maka Korut juga bersedia berdialog dengan AS.

Ri Su-yong baru dua kali menghadiri Sidang Umum PBB dan menyampaikan pidatonya selama 18 menit dalam sidang tahun ini.