Lebih dari 150 orang dilaporkan tewas dalam serangkaian penembakan dan pemboman di tujuh lokasi di seluruh Paris, Prancis, Jumat lalu (13/11/2015).
Wakil Walikota Paris Patrick Klugman mengatakan bahwa setidaknya 118 tewas di konser Bataclan di timur Paris, setelah penyanderaan massal. Tiga dari empat penyerang dilaporkan tewas saat polisi menyerbu gedung.
Setidaknya sebelas orang lainnya tewas dalam penembakan di sebuah restoran di pusat kota Paris.
Lainnya diketahui meninggal dalam tiga ledakan di dekat stadion nasional Stade de France di utara ibukota Paris.
Media Prancis melaporkan bahwa salah satu penyerang meneriakkan "Allahu akbar," yang berarti "Allah Maha Besar."
Presiden Prancis François Hollande mengumumkan keadaan darurat di seluruh negeri dan penutupan semua perbatasan Prancis menyusul serangan tersebut.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker menyatakan belasungkawa bagi para korban dan mengutuk serangan itu.
Sementara itu, seorang pejabat pemerintah di Korea Selatan mengatakan bahwa pemerintah terus melakukan kontak dengan Kedutaan Besar Korea Selatan di Prancis untuk mengetahui apakah ada warga Korea Selatan termasuk dalam korban.
Pemerintah Seoul juga mengirim pesan teks ke warga Korea Selatan yang tinggal di Paris untuk mengingatkan mereka untuk tetap berhati-hati untuk menjaga keselamatan.