Korea Utara telah memberitahukan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait rencana negara itu untuk meluncurkan satelit dalam waktu dekat. Pemberitahuan itu memicu keprihatinan bahwa Pyongyang akan kembali melakukan uji coba peluncuran misil antar benua-ICBM.
 
Korea Utara telah mengirim sebuah pesan telegram kepada Organisasi Maritim Internasional-IMO pada hari Selasa (2/2/2016) yang berisi bahwa negara itu akan meluncurkan sebuah satelit bernama Kwangmyongsong yang dibuat untuk mengamati bumi. Disebutkan satelit itu akan diluncurkan sekitar tanggal 8-25 Februari, antara pukul 07.00 pagi hingga 12.00 siang.

Selain ke IMO, Korea Utara juga mengirim sebuah telegram kepada Persatuan Telekomunikasi Internasional-ITU di Jenewa, Swiss terkait peluncuran tersebut.
Pyongyang memberitahukan ITU bahwa satelit itu akan ditempatkan selama 4 tahun di orbit. 

Pada bulan Desember tahun 2012, Korea Utara telah melakukan uji coba misil balistik antar benua Taepodong-2, yang diklaim Pyongyang sebagai peluncuran satelit Unha-3. 

Pejabat Kementerian Pertahanan Seoul dan Washington menyebut uji coba peluncuran roket itu sebagai pelanggaran terhadap resolusi PBB, yang melarang Pyongyang melakukan peluncuran satelit, misil balistik jarak jauh, dan pesawat ruang angkasa.