Kantor Kepresidenan AS mengatakan bahwa negara sekutu AS telah menyetujui perlunya merespons keras peluncuran rudal jarak jauh Korea Utara.

Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest dalam pengarahan hari Senin (8/2/2016) waktu setempat mengatakan hal itu memiliki makna bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan berbagai sanksi ekonomi yang dapat mengasingkan Korut.

Menurut Earnest, AS dapat saja menjatuhkan sanksi tambahan kepada Korea Utara seperti kasus Banco Delta Asia tahun 2005.

Ditambahkannya,  AS dan Korsel mulai melakukan pembicaraan resmi tentang penempatan Sistem Pertahanan Anti Rudal Balistik AS-THAAD untuk melindungi negara sekutu termasuk Korsel dan akan melaporkan hasil pembicaraan sesuai dengan proses yang berlangsung. 

Earnest juga mengatakan penempatan THAAD  dilaksanakan karena ancaman Korut,  dan AS bertanggungjawab atas keamanan Korsel. Dia juga menegaskan bahwa sistem pertahanan THAAD merupakan teknologi yang tepat dalam menghadapi ancaman Korut.