Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat, James Clapper, menyatakan bahwa Korea Utara dapat segera memulai produksi plutonium dan mengembangkan kemampuan misil jarak jauhnya, sehingga dapat mencapai benua Amerika.
Perdapat ini tertuang dalam sebuah pernyataan tertulis kepada kongres Amerika Serikat, sebelum penilaian ancaman global tahunannya yang disampaikan kepada Komite Layanan Senjata Senat AS pada Selasa (9/2/2016).
Clapper menambahkan bahwa Korea Utara telah memulai fasilitas pengayaan uranium dan sebuah reaktor untuk memproduksi plutonium setelah uji coba nuklir ke-tiga di tahun 2013, serta berjanji untuk memulai kembali fasilitas-fasilitas tersebut pada tahun yang sama.
Menurutnya, Pyongyang telah cukup lama mengoperasikan fasilitas-fasilitas tersebut guna memperoleh kembali plutonium dari bahan bakar yang digunakan reaktor "dalam waktu beberapa minggu atau bulan."
Korut telah menutup reaktor-reaktor nuklir 5 mega-watt yang dimilikinya mengikuti perjanjian yang dicapai dalam pembicaraan denuklirisasi pada tahun 2007 antara para perwakilan Amerika Serikat, Rusia, Jepang, dan kedua Korea. Pyongyang juga telah menutup menara pendingin pada bulan Juni tahun 2008.
Clapper menambahkan bahwa Korut sudah dari dulu ingin mengembangkan misil jarak jauh berhulu ledak nuklir yang memiliki kemampuan untuk menyerang AS, walaupun penerbangan sistem tersebut belum diuji.