Serangkaian latihan militer yang dilakukan Cina dan Rusia di Semenanjung Korea telah meningkatkan spekulasi bahwa latihan itu bertujuan untuk menekan Korea Selatan dan Amerika Serikat sejalan dengan makin gencarnya pembicaraan tentang kemungkinan penempatan sistem pertahanan anti rudal balistik AS, THAAD di Korea Selatan.
Kantor berita resmi Cina Xinhua dengan mengutip divisi urusan publik militer Rusia menyebutkan bahwa sekitar 2000 personil pasukan Rusia dari Distrik Militer Bagian Timur berpartisipasi dalam latihan di lapangan tembak di Siberia dan Timur Jauh mulai hari Rabu (10/2/2016).
Xinhua melaporkan Distrik Militer Bagian Timur Rusia berada dalam posisi siap tempur pada hari Senin lalu (8/2/2016) atas perintah presiden Vladimir Putin.
Sementara itu, Kesatuan Misil Nuklir Strategis Cina baru-baru ini memindahkan misil balistik antarbenua negara itu di bagian Timur Laut lebih dekat dengan Semenanjung Korea.
Militer Cina juga memobilisasi Kesatuan Misil dan Angkatan Udara untuk mengadakan latihan militer bersama pada hari Senin dan Selasa di daerah Kunning bagian Barat Daya negara itu.