Washington Post mengungkap adanya kemungkinan Korea Utara sedang melakukan perdagangan ilegal. Menurut Washington Post sebuah kapal kargo yang berangkat dari Singapura sudah 9 kali menuju ke Semenanjung Korea selama 3 setengah bulan terakhir, namun tidak ada bukti kapal itu berlabuh di pelabuhan Korsel maupun Korut.
Harian AS itu menyebutkan kapal kargo Dawnlight milik perusahaan Singapura yang tercantum pada daftar sanksi terhadap Korut tahun lalu, mungkin sengaja mematikan alat diferensiasi kapal agar dapat melakukan transaksi perdagangan ilegal dengan Korut.
Harian itu menyebutkan hak kepemilikan kapal Dawnlight tidak jelas, sehingga kapal ini dipergunakan untuk mengangkut barang-barang yang dilarang termasuk barang terkait senjata nuklir.
Washington Post menekankan walau masyarakat internasional sedang membahas sanksi lebih ketat terhadap Korut, namun seharusnya terlebih dahulu menutup kemungkinan transaksi ilegal yang memanfaatkan kelemahan sanksi yang sedang berlaku.