Cina yang tetap bersikeras harus membuka pertemuan enam pihak untuk memecahkan masalah nuklir Korea Utara mengeluarkan pernyataan lain. 

Di dalam jumpa pers hari Selasa (8/3/2016), Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menyatakan Cina memiliki sikap terbuka atas pertemuan tiga, empat dan lima pihak untuk menangani masalah nuklir Korea Utara di Semenanjung Korea. 
Pernyataan itu ditafsirkan bahwa Cina dapat mempertimbangkan langkah pertemuan 5 pihak tanpa Korea Utara yang telah diusulkan oleh Presiden Korea Selatan Park Geun-hye. 

Terkait dengan resolusi sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara, Wang Yi menekankan Cina akan melaksanakan sanksi tersebut dengan saksama sebagai negara anggota DK PBB. Namun, resolusi yang melarang ekspor hasil tambang Korea Utara, Cina nampaknya keberatan dan ditafsirkan berniat untuk tetap mengimpor hasil tambang dari Korea Utara yang dilakukan untuk kehidupan rakyat negara itu. 

Dalam kesempatan itu Wang menyampaikan protes atas latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS karena hal itu meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea. 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mendesak negara terkait di Semenanjung Korea untuk menahan diri. Sehubungan dengan latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS, Rusia menyatakan latihan itu membuat Korea Utara merasa takut atas keamanan negara mereka. Namun demikian, reaksi Korea Utara  khususnya ancaman serangan nuklir tidak dapat diterima dan dibiarkan. 
Rusia menghimbau kepada negara-negara terkait konflik di Semenanjung Korea untuk mengontrol diri.