Cina dan Rusia secara berturut-turut menolak masuknya kapal-kapal milik Korea Utara ke pelabuhan mereka, sebagai partisipasi kedua negara dalam menjalankan sanksi keras yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB terhadap Pyongyang.
Menurut kantor berita Reuters, sebuah kapal kargo Korea Utara 'Grand Caro' yang masuk daftar hitam Dewan Keamanan PBB, berupaya untuk berlabuh di pelabuhan Le Jao, Shandong, Cina pada beberapa hari lalu, namun tidak diizinkan oleh otoritas Beijing.
Kapal Korea Utara lainnya yang juga masuk dalam daftar penerima sanksi, Dawnlight dan Ever Bright 88, yang sempat memasuki perairan laut Cina, telah pulang kembali ke Wonsan, Korea Utara.
Sesuai dengan resolusi sanksi PBB, negara anggota PBB harus menyita dan membekukan aset kapal Korea Utara yang terdaftar dalam sanksi saat berlabuh di pelabuhan mereka. Sehingga Cina kemungkinan besar akan terus menolak masuknya kapal Korea Utara dengan pertimbangan "terlalu berat" untuk menahan atau menyita kapal setelah mengizinkannya masuk pelabuhan.
Kapal Korea Utara 'Heecheon' juga ditolak oleh Rusia untuk berlabuh, maka kapal itu tengah berputar-putar di sekitar pelabuhan Bostochny, Timur Jauh.