Seorang nenek korban perbudakan syahwat tentara Jepang di masa perang, Lee Yong-soo mendesak kembali permintaan maaf dan kompensasi dari pemerintah Jepang.
Dalam jumpa pers di balai kota New York, AS pada hari Selasa (8/3/2016), nenek Lee mengatakan, jika Jepang benar-benar ingin menyelesaikan masalah perbudakan syahwat, maka masalah itu di seluruh dunia dapat dipecahkan.
Jumpa pers itu diselenggarakan Dewan Kota New York dalam rangka menyambut Hari Wanita Sedunia untuk mendukung pendapat wanita korban perbudakan syahwat.