Juru runding nuklir pertemuan enam pihak Korea Selatan, Kim Hong-kyun dan Utusan Khusus untuk Kebijakan Korea Utara Kementerian Luar Negeri AS, Sung Kim menegaskan kembali bahwa denuklirisasi Korea Utara merupakan prioritas utama.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Washington DC hari Jumat kemarin (11/3/2016), kedua pihak sepakat mempererat hubungan kerja sama antara negara yang berkaitan dengan masalah nuklir Korea Utara seperti Cina dan Rusia.
Namun kedua pihak menolak perundingan perjanjian perdamaian dan denuklirisasi Pyongyang dilakukan secara bersamaan, seperti yang diusulkan Cina.
Mempertimbangkan provokasi lanjutan dari Korut, Korsel dan AS akan berfokus pada pemberian tekanan daripada dialog.
Seusai pembicaraan tersebut, Kim Hong-kyun mengatakan saat ini Korsel dan AS sepakat untuk berfokus pada pelaksanaan sanksi yang tegas, dan belum saatnya untuk membahas dialog.
Untuk itu, mereka akan memanfaatkan tiga poros, yaitu Dewan Keamanan PBB, Sanksi sendiri Korsel dan AS, serta kerja sama dari masyarakat internasional.
Di samping itu, kedua pihak menegaskan kerja sama dengan Cina dan Rusia, serta mencari kesempatan pembicaraan multilateral tanpa Korut.
Pertemuan juru runding pertemuan enam pihak Korsel dan AS kali ini merupakan yang pertama setelah Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi, dan menjadi ajang perkenalan juru runding baru Seoul.