Harta budaya Korea Utara yang pertukarannya sekian lama diputus, akhir-akhir ini mulai dijual di pasar barang antik Cina.
Sebuah sumber berita terkait Korea Utara di Shanghai, Cina menyatakan aset budaya Korea Utara mulai terlihat di pasar Cina. Menurutnya, perusahaan atau para tokoh asal Korea Utara di Cina menjual harta warisan budaya era Goryeo atau Joseon seperti lukisan untuk mendapatkan uang, karena pemasukan dana dari luar negeri seperti dari perusahaan atau restoran mulai berkurang.
Harta kekayaan budaya Korea Utara sangat disukai oleh para kolektor Cina. Akibat pengiriman aset budaya secara sembarangan ke luar negeri atau penggalian tempat peninggalan di Korea Utara, maka kelompok penyelundup yang menjual benda-benda budaya ke Jepang, Cina atau negara lainnya pernah ditangkap pada tahun 1998.
Di pasar barang antik Cina, harga aset budaya Korea Utara dijual relatif lebih murah dibandingkan nilainya, sehingga ada banyak kolektor yang tertarik membelinya.
Aset budaya atau barang antik Korea Utara memang tidak termasuk dalam daftar sanksi DK PBB terhadap Korea Utara.
Setelah penerapan sanksi dunia internasional terhadap Korea Utara, muncul berbagai tanda-tanda dimana Korea Utara semakin tertekan, seperti pelarian para pelayan restoran Korea Utara di Cina.