Sebuah laporan dari PBB menunjukkan bahwa jumlah total produksi biji-bijian dan padi-padian Korea Utara anjlok tajam di tahun lalu jika dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya.
PBB melaporkan pada hari Rabu (20/4/2016) bahwa jumlah produksi bahan pangan utama di Korea Utara untuk tahun lalu hanya tercatat 5,06 juta ton.
Sementara itu, siaran VOA memberitakan pada hari Kamis (21/4/2016) bahwa penurunan jumlah produksi bahan pangan diakibatkan oleh kemarau yang terus berlangsung selama 2 tahun terakhir. Ditambahkan, beberapa daerah mengalami separoh penurunan hasil panen dibandingkan satu tahun sebelumnya.
Dengan turunnya jumlah produksi bahan pangan, otoritas Korea Utara juga memangkas penyediaan jatah pangan untuk para penduduknya.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian-FAO, otoritas Korea Utara membagikan jatah pangan sebanyak 370gram per orang per hari bagi penduduknya antara bulan Januari hingga Maret. Jumlah itu jauh lebih sedikit dari jumlah yang direkomendasikan PBB, yakni 600gram, dan bahkan kurang dari target Korea Utara sebanyak 573gram.
Sebagai hasilnya, banyak penduduk di negara komunis itu sedang menderita kekurangan gizi atau malnutrisi.