Seorang pakar misil Korea Utara dari Aerospace AS, John Schilling mengevaluasi uji coba peluncuran rudal balistik berbasis kapal selam-SLBM Korea Utara hampir mencapai kesuksesan.
Schilling mengatakan uji coba peluncuran rudal balistik dianggap sukses jika misil yang ditembakkan mampu terbang sejauh 30 km. Menurutnya, uji tembak kali ini menunjukkan kemajuan teknologi Pyongyang, apalagi kecepatan peluncuran itu melampaui kecepatan suara. Ditambahkannya, SLBM Korea Utara dapat menjadi ancaman nyata menjelang tahun 2020.
Terkait evaluasi beberapa pengamat, pemerintah AS menyatakan tetap bersikap hati-hati, selain itu ada desakan dari dunia politik untuk meningkatkan kerja sama keamanan antara Korea Selatan, AS, dan Jepang dalam menghadapi provokasi Korea Utara.
Komite Militer Majelis Rendah AS mengusulkan peningkatan kerja sama pertahanan trilateral di bidang keamanan dunia maya, keamanan maritim dan teknologi keamanan.
Namun, kalangan swasta dan dunia politik AS menegaskan bahwa walaupun Korea Utara meningkatkan kemampuan senjata nuklirnya, negara itu hanya dijatuhi sanksi dan diisolasi.