Pengadopsian pernyataan media Dewan Keamanan PBB yang mengutuk peluncuran misil balistik jarak menengah Korea utara pada minggu lalu telah ditunda selama lima hari.
Penundaan terjadi setelah Rusia meminta untuk memasukkan dokumen juga yang menyerukan agar Korea Selatan dan Amerika Serikat tidak melakukan latihan militer gabungan di Semenanjung Korea.
Menurut kantor berita Rusia TASS, Duta Besar Moskow untuk PBB Vitaly Churkin mengatakan bahwa delegasi AS sedang meninjau kembali proposal dari negaranya.
Namun AS dan Jepang dikatakan telah menolak permintaan Rusia.
Sumber-sumber di PBB mengatakan bahwa ketegangan antara AS dan Rusia mempengaruhi pengadopsian pernyataan tersebut, dengan mengungkapkan perselisihan mereka mengenai krisis di Ukraina dan perang sipil Suriah.
Sementara itu, beberapa pengamat meramalkan bahwa pernyataan media tersebut akan semakin lama tertunda.
Untuk itu seorang pejabat pemerintah di Seoul menekankan bahwa kerja sama anggota DK PBB atas isu Korut tidak boleh melemah.
DK PBB telah lima kali memperingatkan Korut melalui pernyataan media dalam tahun ini, mengutuk peluncuran misil Musudan pada tanggal 15 April dan penembakan misil balistik kapal selam (SLBM) pada tanggal 23. Walaupun sudah diberikan peringatan, namun Pyongyang menembakkan dua misil balistik jarak menengah pada akhir bulan lalu. Kedua peluncuran tersebut diyakini telah gagal.