Keluarga tujuh pelarian perempuan yang melarikan diri dari Korea Utara menuntutkan agar anak mereka dikembalikan.
Tuntutan itu disampaikan dalam wawancara CNN yang digelar di Pyongyang.
Tujuh staf restoran itu melarikan diri secara bersama-sama dari restoran Korut di Cina pada bulan lalu.
CNN melaporkan pada hari Kamis (12/05/2016), pemerintah Korut menghadirkan keluarga dari 3 pelayan dalam wawancara CNN pada hari terakhir izin tinggal mereka di Korut. Tim CNN berada di Pyongyang untuk meliput Kongres Partai Buruh ke-7 Korea Utara.
Dalam kesempatan itu, CNN juga menayangkan foto para pelarian.
Menurut CNN, mereka diberitahukan tentang acara itu 2 jam sebelum diadakan, padahal pemerintah Korut telah menjanjikan satu berita eksklusif dari awal kedatangan mereka.
Pemerintah Korut mengatakan kepada keluarga para pelarian bahwa 13 pelayan itu sedang ditahan Korea Selatan, dan meminta untuk dikembalikan ke Korut sambil melakukan mogok makan.
Namun Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyampaikan kepada CNN bahwa hal itu tidak benar.
Dalam wawancara itu, satu perempuan yang merupakan anggota keluarga pelarian, Lee Bun, menangis tersedu-sedu.
Dia mengatakan merasa sangat tidak nyaman karena mengkhawatirkan saudarinya yang sedang koma karena tidak makan. Ditambahkannya, dia ingin membunuh penjahat-penjahat Korea Selatan.
Sementara itu, Kim He-sun, seorang ibu dari pelarian lainnya menuduh bahwa kejadian ini merupakan penculikan bukan pelarian.
Dikatakannya, para ibu pelarian ingin bertemu kembali dengan anak-anak mereka masing-masing.
CNN menambahkan, Palang Merah Korut telah meminta pertemuan untuk keluarga dengan rombongan pelarian, namun permintaan itu belum diterima oleh Korea Selatan.