Calon presiden dari Partai Demokrat AS, Hillary Clinton dilaporkan akan melanjutkan tekanan atas Korea Utara sebagai prioritas utama agenda kebijakan luar negeri AS jika dirinya terpilih sebagai presiden.
Menurut laporan Bloomberg View pada tgl. 17 Mei, penasihat kebijakan luar negeri Clinton, Jake Sullivan mengutarakan di Asia Society di New York bahwa strategi terkait Korea Utara nampaknya akan meniru pendekatan pemerintahan Obama ke Iran.
Sullivan menegaskan Korea Utara merupakan tantangan dan ancaman terbesar bagi keamanan Amerika Serikat yang harus ditangani oleh presiden berikut sebagai agenda utama negara.
Dia juga mengatakan bahwa peningkatan tekanan secara drastis atas Pyongyang akan menjadi satu-satunya cara agar negara komunis itu kembali bernegosiasi secara jujur mengenai program nuklirnya. Menurutnya, sanksi internasional yang diterapkan terhadap Iran memberikan teladan yang baik.
Ditambahkannya,seperti halnya negosiasi dengan iran, Clinton mempercayai perlunya tekanan dan juga permbicaraan secara bersamaan terhadap Korut. Namun, karena Korea Utara nampaknya tidak jujur terkait pembicaraan perjanjian perdamaian dan program nuklirnya, Sullivan menegaskan penting untuk terus menekan Pyongyang hingga negara itu menyadari pembicaraan akan sangat berguna.