Harian Jepang Mainichi Shimbun memberitakan bahwa Libya pernah mengirim uang ke Korea Utara pada awal tahun 2000an sebagai imbalan untuk penyediaan bahan nuklir.
Menurut Mainichi, Tripoli mengirim sekitar 4 juta euro ke perusahaan Pyongyang pada bulan Juli dan September 2002 lewat rekening di Dubai dan Macau. Uang itu merupakan pembayaran untuk pembelian bahan nuklir dari Korea Utara.
Pyongyang menjual uranium hexaflorida, materi hasil pengayaan uranium di pasar gelap pada tahun itu. Pada saat itu, Libya dilaporkan sedang berupa keras untuk melaksanakan proyek rahasia pengembangan nuklir dibawah pemerintahan Muammar Gadhafi.