Seorang pejabat pemerintah Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Korea Utara kembali mendaur ulang bahan bakar nuklir bekas guna memproduksi plutonium.
Reuters dengan mengutip pejabat Kemenlu AS pada hari Selasa (7/6/2016) memberitakan bahwa pemerintah AS mengkhawatirkan upaya pemrosesan kembali plutonium oleh Pyongyang. Namun tidak dijelaskan apakah informasi tersebut didapatkan melalui sebuah sumber atau berdasarkan foto satelit.
Pejabat yang tidak ingin diungkapkan identitasnya tersebut mengatakan bahwa Korut mengambil bahan bakar bekas dari reaktor 5 megawatt di fasilitas nuklir Yongbyon dan mendinginkannya sebelum dibawa ke tempat pemrosesan kembali.
Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Intenasional (IAEA) Yukiya Amano juga mengatakan adanya indikasi aktivitas proses daur ulang untuk memperoleh plutonium di kompleks utama nuklir Korut tersebut.
Institut AS-Korsel di SAIS dalam laporan sebelumnya mengatakan bahwa Korut akan mampu membuat 20 hingga 100 senjata nuklir pada tahun 2020.