Radio Free Asia-RFA, pada hari Jumat (10/6/2016), menyiarkan bahwa Korea Utara telah mengirim prajuritnya yang menyamar sebagai buruh ke Timur Tengah untuk mendapatkan uang asing.
Sebuah kantor berita di Timur Tengah menyampaikan kepada RFA bahwa pemerintah Korut menyuruh prajurit yang disamarkan sebagai orang sipil untuk memanjangkan rambut ketika dikirm ke Timur Tengah. Menurut RFA, karena prajurit berbagi pekerjaan dengan kaum buruh, maka kaum buruh kesulitan dalam mendapat uang.
Bagi otoritas Korut, pengiriman prajurit sebagai tenaga kerja konstruksi di luar negeri lebih praktis karena mereka tidak boleh menerima upah secara langsung dan mudah mengontrol mereka sesuai dengan sistem pemerintahan militer.
Menurut sumber berita tersebut, jumlah prajurit yang datang ke daerah Timur Tengah sebagai tenaga kerja konstruksi meningkat besar dalam 2-3 tahun terakhir.