Media Rusia TASS melaporkan pada hari Jumat (1/7/2016) bahwa lima perusahaan Rusia dimasukkan dalam daftar sanksi Amerika Serikat dengan tuduhan menyediakan teknologi untuk Korea Utara terkait produksi senjata pemusnah massal.
TASS mengutip Departemen Luar Negeri AS bahwa Fasilitas Perbaikan Pesawat No. 150, Biro Desain Instrumen, Biro Desain Teknik Mesin, Biro Desain Kuntsevo, dan Mashinotroeniya NPO adalah kelima perusahaan asing yang dimasukkan dalam daftar pada hari Selasa.
Langkah tersebut telah diberlakukan dalam UU Non-proliferasi Iran, Korut, dan Suriah, di mana Washington memberikan sanksi kepada pemerintah asing, perusahaan, dan individu yang terlibat dalam aktivitas proliferasi.
Menurut TASS, pihak berwenang AS menilai perusahaan-perusahaan Rusia tersebut terlibat dalam penyediaan fasilitas atau teknologi bagi Korut, Iran, atau Suriah, yang dapat digunakan untuk produksi misil dan senjata pemusnah massal lainnya.
Sanksi atas perusahaan-perusahaan tersebut akan dimulai pada hari Selasa dan berlaku selama dua tahun.
Saat ini, dalam daftar tersebut terdapat 38 perusahaan dari 10 negara, seperti Belarus, Cina, Malaysia, Iran, Suriah, dan Korut.