Korea Utara mengancam bahwa pihaknya akan berjuang untuk "mewujudkan keadilan internasional yang sebenarnya melalui kekuatan negara berkemampuan nuklir" sebagai tanggapan atas Pernyataan ASEM yang mengkritik pengembangan misil dan nuklir Korea Utara.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan bahwa ASEM ke-11 yang mengkritik peningkatan kekuatan nuklir Korea Utara sebagai ancaman atas perdamaian dan keamanan dunia. Menurutnya, pengadopsian pernyataan itu adalah tindakan yang memperburuk situasi di Semenanjung Korea.
Lebih lanjut, juru bicara itu mengatakan bahwa AS lah pihak yang membahayakan Semenanjung Korea dan dapat memicu dimulainya perang nuklir di wilayah tersebut, serta menghancurkan perdamaian dan keamanan dunia. Ditambahkannya, AS bukan hanya mengganggu hak kelangsungan hidup dan kemerdekaan Korea Utara, tetapi juga menghancurkan kemuliaan tertinggi Korea Utara belakangan ini.
Dia menuturkan, peningkatan kekuatan nuklir Korea Utara adalah tindakan untuk menghadapi kebijakan bermusuhan AS dan ancaman nuklir AS.
Konferensi Tingkat Tinggi Asia Eropa-ASEM yang digelar di Ulaanbaatar pada tanggal 16 Juli lalu mengadopsi Pernyataan ASEM yang berisi kritik keras atas pengembangan misil dan nuklir Korea Utara, serta mendesak Korea Utara untuk melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 2270.