Siaran NHK mengabarkan bahwa Menteri Luar Negeri Jepang, Fumio Kishida sejauh ini terus mendesak pemerintah Seoul untuk melakukan upaya yang tepat terkait pemindahan Patung Gadis Damai yang melambangkan wanita perbudakan syahwat di hadapan Kedutaan Besar Jepang di Seoul, berdasarkan kesepakatan antara kedua negara.
Menurut NHK desakan itu disampaikan lewat pembicaraan telepon dengan mitranya Yoon Byong-se pada tgl. 12 Agustus. Dalam pembicaraan itu, menteri Kishida mengatakan Tokyo akan terus meminta pemerintah Korea Selatan untuk melaksanakan kesepakatan antar kedua negara ke depan secara jujur.
Menteri Kishida juga mengatakan pemerintah Jepang akan menjalankan prosedur yang diperlukan untuk mencairkan dana sebanyak satu miliar yen bagi yayasan wanita perbudakan syahwat dibawah pemerintah Korea Selatan, dengan cepat. Untuk itu, Tokyo akan melakukan kajian tentang hal yang dibutuhkan oleh wanita korban perbudakan syahwat dan anggota keluarga mereka, seperti perawatan medis.
Kishida mengatakan jika dana dari Jepang telah diberikan, maka tanggung jawab dari pihak Jepang berdasarkan kesepakatan antara Korea Selatan dan Jepang telah dipenuhi.
Sementara itu, menurut kantor berita Kyodo, pernyataan Kishida itu adalah untuk memastikan bahwa dana dari Jepang itu tidak merupakan kompensasi bagi wanita korban perbudakan syahwat.