Otoritas Korea Utara menyatakan telah memproduksi plutonium yang akan digunakan sebagai bahan senjata nuklir. Negara komunis itu mengungkapkan sendiri tentang produksi plutonium itu untuk pertama kali setelah mengakui rencananya untuk mengoperasikan kembali reaktor nuklir pada tahun 2013.
Seorang peneliti di Badan Tenaga Atom Korea Utara menyampaikan hal itu dalam wawancara dengan kantor berita Jepang Kyodo pada tgl. 17 Agustus. Disebutkan Korea Utara telah mendaur-ulang bahan bakar nuklir dan memproduksi plutonium baru untuk menjadi bahan senjata nuklir di fasilitas nuklir Yongbyeon.
Peneliti itu memastikan bahwa pengayaan uranium yang diperlukan dalam pembangunan pembangkit tenaga atom dan persenjataan nuklir tengah diproduksi, seiring rencana awal.
Dia juga mengklaim bahwa Korea Utara telah berhasil membuat hulu ledak yang lebih ringan, lebih kecil dan lebih beragam, bahkan telah memiliki bom hidrogen. Namun Korea Utara tidak mengungkapkan jumlah produksi pengayaan uranium dan plutonium.
Peneliti itu juga mengatakan negaranya tidak akan menghentikan uji coba nuklir, karena Amerika Serikat tetap mengancam Korea Utara dengan senjata nuklir. Dikatakan tes nuklir kelima akan dilakukan setiap saat.
Kantor berita Kyodo menganalisis bahwa jika pernyataan dari otoritas Korea Utara itu benar, maka kesepakatan dari pertemuan enam pihak akan menjadi sia-sia dan Korea Utara sangat memungkinkan untuk memproduksi senjata nuklir tambahan.