Harian Jepang Yomiuri Shimbun melansir pada hari Kamis (18/8/2016) bahwa pemerintah Jepang akan membangun sistem untuk mengintai secara tetap satelit dari setiap negara dalam menghadapi provokasi misil dari Korea Utara.
Kementerian Pertahanan Jepang memutuskan akan mengoperasikan jaringan pengintaian baru yang memanfaatkan radar dan teleskop optik setidaknya hingga tahun 2022. Kementerian Pertahanan Tokyo telah mengalokasikan anggaran fiskal tahun ini sebesar 200 juta yen untuk proses persiapan terkait.
Jepang saat ini tergantung pada satelit pemberitahuan dini atau satelit pengintai milik Amerika Serikat jika terjadi keadaan darurat, seperti peluncuran rudal balistik dari Korea Utara.
Harian itu menganalisis, Jepang juga berniat agar jaringan pengintaian satelit itu dapat dimanfaatkan untuk mengawasi Cina yang secara agresif mengembangkan senjata dengan menggunakan satelit belakangan ini.
Sebelumnya pemerintah Jepang pada tgl. 8 Agustus memerintahkan militer negara itu untuk menjatuhkan setiap misil Korea Utara dan perintah itu akan diperbaharui setiap 3 bulan.