Media Jepang telah memberitakan bahwa Seoul dan Tokyo telah sepakat untuk memberikan 100 juta won uang ganti rugi bagi setiap wanita korban perbudakan syahwat masa perang Jepang.

Menurut Yomiuri Shimbun sebanyak 46 korban yang masih hidup yang tercatat di adminstrasi pemerintah Korea Selatan akan menerima 100 juta won, dan bagi sebanyak 199 korban yang sudah meninggal dunia, masing-masing keluarganya akan menerima 20 juta won. 

Sementara itu Asahi Shimbun melaporkan bahwa uang itu akan diberikan sebagai uang bantuan untuk biaya pengobatan atau perawatan.

Kesepakatan itu muncul setelah pemerintah Jepang memutuskan akan memberikan bantuan sebesar 1 miliar yen ke sebuah yayasan di Seoul yang bertujuan untuk mendukung para korban perbudakan syahwat masa perang Jepang. 

Media Jepang itu mengabarkan bahwa Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida menjelaskan keputusan itu kepada rekannya Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung-se saat bertemu di Tokyo hari Rabu (24/8/2016). 

Dalam pertemuan itu, pihak Jepang dikabarkan menuntut kembali Korea Selatan untuk memindahkan sebuah patung yang menjadi simbol korban perbudakan syahwat tentara Jepang yang ada di depan Kedutaan Besar Jepang di Seoul. 

Dikatakan, Yun menanggapi permintaan Tokyo dengan mengatakan bahwa Seoul akan dengan setia melaksanakan isi kesepakatan Seoul-Tokyo yang dicapai tahun lalu yang disebut sebagai "isu wanita penghibur".