Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Internasional

Obama Peringatkan Korut akan Konsekuensi Program Nuklirnya

Write: 2016-09-21 10:28:29Update: 2016-09-21 17:52:24

Obama Peringatkan Korut akan Konsekuensi Program Nuklirnya

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyinggung masalah nuklir Korea Utara dan ancaman-ancaman misilnya dalam pidatonya di depan Majelis Umum PBB di New York pada hari Selasa (20/9/2016). Obama menyebut uji coba senjata nuklir Pyongyang merupakan sebuah ancaman yang membahayakan seluruh dunia, dan Obama menekankan perlunya membuat rezim Korut bertanggung jawab atas tindakannya.

Pernyataan tersebut datang di tengah Dewan Keamanan PBB sedang membahas mengenai paket sanksi baru terhadap Korut atas uji coba nuklir keduanya pada tahun ini.

Obama juga memperingatkan Korut bahwa negara itu hanya akan menerima akibat dari tindakannya jika terus melanjutkan program senjata nuklir.

Dalam pidato terakhirnya sebagai presiden di depan Majelis Umum PBB di New York, Obama menyebutkan beberapa isu internasional utama.

Obama mengatakan, ketika Iran menerima pembatasan dalam program nuklirnya, maka keputusan itu meningkatkan keamanan global dan kemampuan Iran untuk bekerja bersama negara-negara lainnya. Di sisi lain, saat Korut melakukan uji coba bom nuklir, maka hal itu membahayakan komunitas internasional. 
Ditegaskannya negara manapun yang melanggar persetujuan dasar, maka akan menghadapi konsekuensinya.

Sambil menggaris bawahi warisan kebijakannya dalam mengurangi senjata nuklir di dunia, Obama mengajak komunitas internasional untuk bersama-sama mengupayakan nonproliferasi nuklir.

Dalam kesempatan itu Obama juga menyampaikan masalah ketidakpastian proteksionisme ekonomi dan keuntungan ekonomi pasar bebas.
Menurutnya perbedaan yang mencolok antara Korea Selatan dan Korea Utara menunjukkan bahwa ekonomi terpusat dan terkontrol adalah jalan buntu.

Pihak intelijen mengatakan bahwa Korut siap melaksanakan lebih banyak ledakan bom atom bawah tanah kapan saja.

Sementara itu, Perdana Menteri Cina Li Keqiang dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan menyampaikan pidato mereka pada hari Rabu (21/9/2016) waktu setempat.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >